Ditjen Badilag sedang mempersiapkan diri untuk menyambut kunjungan Ketua Mahkamah Agung Sudan dan rombongannya. Direncanakan, kunjungan itu berlangsung selama sepekan, mulai 14 hingga 20 November 2011.
“Kita perlu mempersiapkan diri. Ini sangat berkaitan dengan kepentingan kita, karena selama ini kita yang banyak kerjasama dengan mereka, misalnya dalam hal pelatihan hakim,” ujar Dirjen Badilag Wahyu Widiana di hadapan para pejabat eselon II dan III Ditjen Badilag, beberapa hari lalu.
Secara teknis, menurut Dirjen, penyambutan tamu istimewa itu merupakan tanggung jawab Sekretaris MA. Meski demikian, banyak pihak akan dilibatkan untuk mengurus berbagai hal, mulai surat-menyurat, keprotokolan, transportasi, kemananan, hingga dokumentasi.
Agenda utama kunjungan MA Sudan ialah penandatanganan Memory of Understanding (MoU) dengan Mahkamah Agung RI.
Selain pendantanganan MoU, serangkaian acara telah diagendakan. Rombongan MA Sudan dijadwalkan akan bertolak ke Balitbang Diklat Kumdil di Mega Mendung, Bogor. Di sana, Ketua MA Sudan akan memberikan kuliah umum di hadapan peserta diklat calon hakim. Acara kemudian dilanjutkan dengan penanaman pohon.
Rombongan MA Sudan juga akan mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah. Agar lebih mengenal Indonesia, di sana para tamu agung itu akan mengunjungi anjungan-anjungan nusantara.
Berikutnya, para tamu dari Afrika Utara itu akan meninjau pelbagai fasilitas di Gedung MA, mulai dari information desk, server, hingga masjid. Sasaran kunjungan selanjutnya adalah Gedung Sekretariat MA, termasuk Ditjen Badilag yang berada di lantai 6.
Sebelum kembali ke Sudan, mereka juga akan meluncur ke Bandung. Tempat-tempat yang akan dikunjungi adalah Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama, dan Museum Konferensi Asia-Afrika. (Badilag.net)